#BelajarGEE4 —Impor Data Vektor

Mengunggah dan Visualisasi Data di Google Earth Engine

Wahyu Ramadhan
4 min readMar 27, 2021
Photo by Марьян Блан | @marjanblan on Unsplash

Halo Semuanya,

Selain memanggil (load) dataset yang berasal dari katalog Google Earth Engine (GEE), terdapat fitur untuk mengunggah (impor) data yang telah kita miliki ke dalam platform ini. Data tersebut bisa berupa raster, vektor ataupun data tabel (spreadsheet) seperti .csv. Namun, pada tulisan ini saya akan menunjukkan bagaimana cara untuk mengimpor sebuah data vektor dan menampilkannya pada peta.

Menyiapkan Data

Sebelum memulai, kalian dapat mengunduh file vektor untuk bahan latihan disini. Buka tab Assets pada Code Editor, klik New lalu pilih Shape files di bagian Table Upload.

Tab Assets untuk mengunggah file

Jenis data vektor yang saya gunakan adalah Shapefile (shp) dengan beberapa file komponen di dalamnya. Jadi, biasanya sebuah shp diikuti oleh beberapa file antara lain seperti dbf, prj dan shx (selengkapnya mengenai komponen shp dapat dibaca disini). Untuk import shp ke dalam GEE, kita harus ikut menyertakan semua file yang menyertai shp itu sendiri.

Mengunggah Data

Impor bisa dilakukan dengan dua cara, pertama adalah klik tombol select pada jendela yang muncul, lalu pilih file shp beserta komponen-komponennya. Beri nama aset sesuai dengan preferensi masing-masing, pemberian nama tidak boleh ada spasi. Setelah itu, klik tombol upload.

Cara import shp

Sedangkan cara kedua agar lebih ringkas file shp dan komponennya dapat dimasukkan ke dalam sebuah file zip.

Cara import shp dengan file zip

Proses pengunggahan data yang sedang berjalan dan sebelumnya pernah dikerjakan akan muncul di tab Tasks.

Proses pengunggahan data

Kembali ke tab Assets, klik refresh agar data yang telah selesai diunggah dapat muncul.

Data vektor berhasil diunggah

Visualisasi ke dalam Peta

Setelah berhasil diunggah dan masuk ke dalam Assets, tidak serta merta data tersebut bisa ditampilkan dalam peta. Kita perlu menulis perintah untuk memanggil data dari Assets agar dapat divisualisasikan.

Klik tombol Import Into Script pada data yang diinginkan, rename table menjadi kotamalang.

Masukkan data dari Asset ke script

Kemudian tambahkan script agar data tersebut ditampilkan ke dalam sebuah layer.

//Menampilkan Data Vektor ke dalam Peta
Map.addLayer(kotamalang, {}, 'Kota Malang');

Keterangan :

  • Mapp.addLayer : function untuk menambahkan layer
  • kotamalang : mention kepada data polygon yang akan dimasukkan ke dalam layer
  • {} : parameter visualisasi yang bisa diisi dengan variabel tertentu, seperti warna objek, tebal garis tepi (stroke), tingkat transparansi dll. Apabila dikosongkan maka secara default tampilan data vektor berwarna abu-abu seperti gambar dibawah
  • ‘Kota Malang’ : nama layer yang ditampilkan ke dalam peta
Running script menampilkan polygon

Tambahan

Berikut ini adalah beberapa opsi yang bisa dilakukan untuk visualisasi data vektor dengan beberapa styling tambahan seperti merubah warna, menampilkan label (toponim) dsb.

Isikan variabel color dengan kode warna yang didapatkan dari fitur colorpicker di pencarian Google, maka warna vektor akan mengikuti dari kode warna.

Color Picker untuk mencari kode warna
//Menampilkan Data Vektor dengan Warna 1
Map.addLayer(kotamalang, {color: '0082e6', strokeWidth : 10},'Kota Malang - Warna');
Tampilan data vektor dengan kustomisasi warna

Atau untuk mengganti warna tidak perlu dengan kode warna tertentu, tetapi nama warna dapat langsung ditulis menggunakan bahasa Inggris seperti ini.

//Menampilkan Data Vektor dengan Warna 2
Map.addLayer(kotamalang, {color : 'red'}, 'Kota Malang - Warna2');
Data vektor dengan kustomisasi warna lain

Selain itu, kita juga dapat menambahkan toponim ke dalam tampilan peta agar mempermudah kita dalam hal analisis maupun identifikasi suatu objek. Script berikut adalah contoh untuk tampilan toponim nama Kecamatan yang ada di wilayah Kota Malang.

Tampilan data polygon dengan toponim

Kesimpulan

Sebenarnya ada beberapa script yang bisa diimplementasikan terutama dalam layer styling, namun untuk hal ini mungkin akan ada pembahasan yang terpisah.

Script visualisasi data vektor

Data vektor dari Assets dapat digunakan untuk memotong (clip) citra satelit yang di panggil dari katalog data Google Earth Engine, bagaimana langkah-langkahnya? simak pada tulisan saya selanjutnya.

Sampai Jumpa…

Referensi

--

--

Wahyu Ramadhan
Wahyu Ramadhan

Written by Wahyu Ramadhan

Mapping my way through the GIScience universe. Join me on this journey!

No responses yet