#BelajarGEE2 — JavaScript
Bahasa Pemrograman Untuk Menulis Perintah dalam Google Earth Engine
Halo Semuanya,
Google Earth Engine (GEE) sepengetahuan saya mostly menggunakan bahasa pemrograman yaitu JavaScript dalam pengoperasiannya. Seperti menuliskan perintah load dataset, pemrosesan citra dsb. Untuk itu ada baiknya kita mengetahui dasar dari JavaScript atau setidaknya beberapa penanda yang kedepannya digunakan untuk menulis script perintah GEE.
Perlu diketahui bahwa JavaScript adalah bahasa pemrograman yang bersifat case sensitive, hal ini berarti kapital atau tidaknya penulisan huruf akan berpengaruh dan dikenali sebagai sebuah perintah yang berbeda.
JavaScript di Google Earth Engine Code Editor
Kunjungi situs ini dan login terlebih dahulu untuk membuka Code Editor.
A. Jenis Data Teks (String)
Pertama saya akan menuliskan sebuah perintah dengan jenis teks (string), copy source code berikut lalu paste di dalam kotak script dan klik run.
//Contoh String
var salam = 'hello world';
print(salam);
Hasil dari script yang sudah kita run akan terlihat di tab Console pada bagian kanan.
Sekarang mari kita jabarkan satu persatu script diatas berdasarkan baris (line).
Line 1
//Contoh String
- Dua garis miring
//
: apabila sebuah kalimat diawali oleh penanda tersebut, maka tidak akan diidentifikasi dan diproses oleh JavaScript sebagai perintah melainkan hanya sebuah komentar.
Line 2
var salam = 'hello world';
var
: merupakan pernyataan variabel dari perintah, jadi sebelum menulis sebuah script perintah, pastikan sudah menulis pernyataan ini.salam
: nama dari variabel perintah.- Tanda petik
‘…’
: pendanda jenis data berupa string. Sebenarnya bisa saja menggunakan opsi tanda petik dua“…”
, yang perlu diperhatikan adalah penulisan jenis tanda petik ini harus konsisten. Misalnya penulisan script dari awal menggunakan‘...’
, maka seterusnya harus memakai jenis tersebut. - Titik koma (semicolon)
;
: akhir dari suatu perintah, setelah menyelesaikan suatu script perintah sebaiknya jangan lupa diakhiri dengan tanda ini. Apabila tidak, akan muncul peringatan Missing semicolon.
Line 3
print (salam);
print
: perintah untuk menampilkan hasil suatu variabel pada tab console.(salam)
: nama dari variabel yang akan ditampilkan.
B. Jenis Data Angka (Number)
Sama halnya dengan script string diatas, namun perbedaannya jika jenis datanya adalah angka (number), tidak perlu diletakkan tanda petik ‘…’
baik sebelum dan setelah penulisan perintah.
//Contoh Number
var number = 123;
print(number);
Penulisan script jenis number di Code Editor akan seperti ini.
C. Daftar (List)
Data jenis ini mampu menampilkan hasil pada tab Console dengan format daftar menurun (drop-down) ketika di klik yang dimaksudkan agar tampilan terlihat lebih ringkas.
//Contoh List
var list = [salam. number, 'latihan JavaScript GEE'];
print(list);
Dapat dilihat bahwa hasil yang ditunjukkan pada tab Console berupa list drop down ketika di klik.
Mari kita sedikit bahas line ke dua dari script diatas yaitu :
var list = [salam, number, 'latihan JavaScript GEE'];
- Kurung siku
[…]
: ketika kita ingin membuat sebuah list drop-down pada tab Console, penulisan script harus diawali dan diakhiri dengan penanda ini salam
: merujuk (mention) kepada variabel salam pada script sebelumnya (diatas), sehingga hasil di tab console adalah sebuah string (hello world)number
: sama seperti dengan variabel salam, jadi yang ditunjukkan adalah sebuah number yaitu 123‘latihan JavaScript GEE’
: kita dapat memasukkan sebuah string ataupun number di dalam list tanpa harus mention dari variabel yang sebelumnya sudah kita tulis
D. Daftar Tersarang (Nested List)
Pada dasarnya maksud dari daftar tersarang (nested list) disini adalah menampilkan sebuah list yang berada di dalam list pada hasil di tab Console. Biasanya ini digunakan untuk menampilkan sub kategori atau sub dari suatu item.
//Contoh Nested List
var nested = {'a': salam, 'b': number, 'c': list, 'd': 'abc', 'e': 321};
print(nested);
Penulisan script nested list akan terlihat seperti berikut.
Kita sedikit ulas line ke dua dari script nested list :
var nested = {'a' : salam, 'b' : number, 'c' : list, 'd' : 'abc', 'e' : 321};
- Kurung kurawal
{…}
: apabila pada list biasa dengan kurung siku, untuk dapat menampilkan sebuah nested list kita harus menggunakan kurung kurawal ‘a’
, s/d‘e’
: merupakan penulisan nama sebuah item, diisi oleh mention kepada suatu variabel tertentu. Selain itu, kita bisa langsung mengisinya dengan string atau number.
Terakhir (ini bisa opsional), simpan script yang sudah kita buat agar sewaktu-waktu bisa dibuka kembali sebagai bahan latihan.
Tambahan :
Terdapat satu penanda lagi yang seringkali digunakan dalam GEE yaitu Function, untuk membuat perintah yang diikuti dengan sebuah parameter. Nama parameter berada di dalam tanda kurung (parentheses) (…)
, sedangkan perintah menggunakan kurung kurawal {…}
. Contohnya seperti berikut :
//Contoh Function
var myFunction = function(parameter{statement}, 'parameter')//Implementasi Function Untuk Menambah Layer
Map.addLayer(dem,{min: 500, max: 1000}, 'elevation');
Cara bacanya adalah, kita ingin membuat sebuah layer baru bernama ‘elevation’ dengan menggunakan data yang di mention dari variabel “dem”. Value dari variabel tersebut diberi batasan yakni minimal 500 dan maksimal 1000 kemudian menampilkannya ke dalam peta.
Kesimpulan
Setelah mengetahui dasar JavaScript yang menjadi bahasa pemrograman untuk membuat perintah pemrosesan data di GEE, berikutnya kita akan mencoba untuk mencari sebuah data dari katalog sekaligus menampilkannya melalui Code Editor.
Sampai Jumpa…
Referensi :
- Introduction to JavaScript for Earth Engine | Google Earth Engine. (n.d.). Retrieved March 10, 2021, from https://developers.google.com/earth-engine/tutorials/tutorial_js_01
- Pedamkar, P. (2021, March 03). Is JavaScript Case Sensitive?: Yes! JavaScript is Case Sensitive Language. Retrieved March 10, 2021, from https://www.educba.com/is-javascript-case-sensitive/