#BelajarGEE1 — Google Earth Engine

Mengenal Platform Cloud Computing Pengolah Data Geospasial Milik Google

Wahyu Ramadhan
5 min readMar 6, 2021
Photo by SpaceX on Unsplash

Halo Semuanya,

Ketika masih berstatus sebagai mahasiswa, seringkali laptop kentang yang saya miliki dipaksa throttling habis-habisan saat mengerjakan tugas kuliah khususnya pengolahan data geospasial berukuran cukup besar dan berat. Belakangan ini saya tertarik dengan sebuah platform Cloud Computing yaitu Google Earth Engine (GEE) yang dapat mengolah data geospasial semacam citra satelit. Barangkali, (seandainya dari dulu sudah tahu GEE) saya akan sering menggunakan platform ini untuk menyelesaikan tugas kuliah melalui segala kelebihan yang dimilikinya agar mempersingkat workflow dan mengeliminasi keterbatasan laptop kentang saya.

Pertanyaannya adalah, sebenarnya apa itu Cloud Computing? Mahmoud (2019) mengatakan bahwa…

Cloud Computing adalah sebuah teknologi dengan internet sebagai server yang berfungsi sebagai pusat dari pengolahan dan pengelolaan data yang dapat diakses oleh user melalui perangkat tanpa harus menginstall aplikasi terlebih dahulu.

Mungkin jika diilustrasikan akan seperti gambar berikut :

Google Image

Lebih khusus lagi, menurut penjelasan Google disini, GEE adalah sebuah platform yang dapat menyimpan, mengelola dan mengolah data geospasial. Karena katalog dataset yang sangat beragam, maka GEE pun bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Oleh karena itu, kita tidak perlu menyimpan banyak data di dalam storage, atau bahkan memiliki komputer berspesifikasi dewa. Hanya dengan membuat akun saja kita bisa mencari dataset dan mengolahnya menggunakan script sesuai kebutuhan kita, dan yang paling penting adalah GEE ini (masih) gratis.

Katalog dataset Google Earth Engine

Membuat Akun

Sebelum kita bisa mengoperasikan GEE, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat akun di situs ini, dan pilih tombol Sign Up yang terletak di bagian kanan atas.

Halaman situs GEE

Selanjutnya isi form pendaftaran sesuai dengan identitas diri masing-masing.

Tampilan form pendaftaran akun

Setelah berhasil membuat akun, kita akan diarahkan kembali menuju halaman awal. Arahkan kursor ke menu Platform lalu pilih Code Editor.

Memilih menu Code Editor

Google Earth Engine Code Editor

Kita bisa menulis dan menjalankan script perintah, mencari dataset citra satelit serta melakukan analisis spasial dalam Code Editor. Bisa dibilang, Code Editor adalah workspace kita dalam platform GEE.

Google Earth Engine Code Editor

User Interface

Terdapat beberapa menu yang ada di dalam interface Code Editor, saya membaginya menjadi beberapa bagian yaitu :

A. Left Box

  1. Scripts : berisi script yang sudah pernah kita buat
Tab Scripts

2. Docs : kumpulan script yang disediakan oleh GEE dan bisa kita pakai kapan saja

Tab Docs

3. Assets : dataset yang kita unggah dalam server GEE, dapat berupa raster, vektor ataupun spreadsheet.

Tab Assets

B. Center Box

Kotak untuk menulis script agar menjalankan berbagai macam fungsi dan perintah seperti visualisasi, komposit citra, import, clip, klasifikasi dsb.

Tab New Script

C. Right Box

  1. Inspector : berisi koordinat objek yang kita cari serta nilai piksel dari suatu data citra satelit.
Tab Inspector

2. Console : notifikasi serta hasil dari script perintah yang kita tulis akan muncul disini.

Tab Console

3. Tasks : Menampilkan progress pengolahan data.

Tab Tasks

D. Bottom Box

  1. Drawing Tools : Membuat AOI (Area of Interest), membuat titik sampling dsb.
Drawing Tools

2. Layers dan Basemap : Mengatur tampilan susunan layer dataset serta mengubah jenis peta dasar.

Layer dan Basemap

Pada dasarnya data yang kita olah akan ditampilkan seperti kotak di bawah ini.

Contoh tampilan olahan data

E. Search Box

Selain mencari dataset, kita juga dapat mencari lokasi tertentu melalui kotak pencarian.

Mencari lokasi dengan search box

Kesimpulan

Mungkin tulisan mengenai GEE ini akan saya jadikan sebuah seri. Lagipula, selain berbagi dan menyampaikan informasi, anggap saja menjadi “jurnal pribadi” saya sebagai seorang beginner. Toh makin banyak kita berlatih, maka kita akan semakin mahir juga kan?

Selanjutnya saya akan membahas dasar-dasar bahasa pemrograman yang mostly digunakan untuk membuat perintah pemrosesan data di GEE yaitu JavaScript di tulisan yang terpisah.

Sampai Jumpa…

Referensi :

  • Gorelick, N., Hancher, M., Dixon, M., Ilyushchenko, S., Thau, D., & Moore, R. (2017). Google Earth Engine: Planetary-scale geospatial analysis for everyone. Remote Sensing of Environment, 202, 18–27. https://doi.org/10.1016/j.rse.2017.06.031
  • Mahmoud, M. S., & Xia, Y. (2019). Cloud Computing : Networked Control Systems (hlm. 91–125). Elsevier. https://doi.org/10.1016/b978-0-12-816119-7.00011-3
  • Tamiminia, H., Salehi, B., Mahdianpari, M., Quackenbush, L., Adeli, S., & Brisco, B. (2020). Google Earth Engine for geo-big data applications: A meta-analysis and systematic review. ISPRS Journal of Photogrammetry and Remote Sensing, 164, 152–170. https://doi.org/10.1016/j.isprsjprs.2020.04.001

--

--

Wahyu Ramadhan

Mapping my way through the GIScience universe. Join me on this journey!